kelemahan Android
1. Android masih terkesan rumit
Saat membeli ponsel/tablet Android, kalian diharuskan
mempelajari lebih banyak hal dibandingkan dengan iPhone, karena Android
mempunyai widgets, apps, dan banyak pengaturan lain yang mungkin kalian
belum pernah mengenalnya sama sekali.Contohnya seperti Samsung Galaxy S3, yang
mempunyai banyak fitur keren. Salah satunya adalah berbagi foto otomatis via
wi-fi, yang sayangnya ternyata membutuhkan pengaturan yang banyak.
2. Konten hiburan di Google Play masih
kalah banyak dibandingkan dengan iTunes
Walaupun Google sudah mengisi Google Play dengan
beberapa konten entertainment seperti TV Shows dan movies untuk disewa, pilihan
kontent entertainment tersebut masih kurang banyak dibandingkan dengan yang ada
di iTunes. Soal musik juga Google Play masih belum memiliki musik-musik
produksi Warner, salah satu dari empat label musik ternama.
3. Kurangnya aksesoris yang keren untuk
perangkat Android
Desain iPhone yang menarik, nampaknya didukung oleh
para pembuat aksesoris dengan membuat aksesoris pelengkap yang keren
dan bagus-bagus. Namun
entah kenapa Android tidak membawa antusiasme bagi pembuat aksesoris untuk
membuat aksesoris yang menarik untuk perangkat-perangkat Android.
4. Grafis dan animasi di iPhone masih
lebih halus
Hardware acceleration adalah proses dimana smartphone
bisa berganti antara GPU (grafis) dan CPU tanpa menggunakan memori smartphone
dalam jumlah besar. Hal ini sudah ada pada perangkat Android sejak versi awal,
namun terbatas hanya pada beberapa fitur, seperti menarik notification bar ke
bawah.Perangkat Android tidak menggunakan hardware acceleration secara penuh
sampai Android versi 3.0.Sedangkan iPhone sudah menggunakan hardware
acceleration sejak awal, sehingga iPhone menciptakan user experienceyang
lebih menyenangkan.Untuk catatan, versi terbaru Android, Jelly Bean sudah
memperbaiki kekurangan ini dengan sangat baik. Sehingga user experience menjadi
lebih smooth dan tidak lagi nge-lag atau hang. Namun sayangnya baru sedikit
perangkat Android dengan Jelly Bean di pasaran
5. Ancaman dari malware/virus pada
sistem operasi Android
Karena Android adalah open source dan pengguna dapat
menginstall aplikasi yang bukan berasal dari Google Play, perangkat Android
lebih rentan terkena malware dan aplikasi bajakan/palsu.
6. Aplikasi yang berkualitas masih sedikit
Sudah dari dulu aplikasi-aplikasi pada iPhone terlihat lebih bagus dibandingkan versi Android-nya. Begitupun developer cenderung merilis aplikasi berkualitas ke iPhone terlebih dahulu, baru setelah itu di-porting ke Android.
7. Fragmentasi
Perangkat Android beraneka ragam, mulai dari Galaxy
SIII yang canggih hingga ponsel murah-meriah made in China. Hal ini
dinamakan fragmentasi.Fragmentasi membuat kualitas smartphone menjadi
berbeda-beda, developer pun terpaksa harus membuat aplikasinya bisa beradaptasi
terhadap banyaknya bentuk dan ukuran layar pada perangkat Android yang ada.
8. Updates Android tidak langsung tersedia untuk setiap perangkat
Google merilis Android versi terbarunya, Jelly Bean
pada bulan Juli lalu. Namun kebanyakan ponsel Android sekarang masih
menggunakan OS versi Gingerbread, yang keluar sekitar satu setengah tahun yang
lalu. Hal ini disebabkan produsen smartphone lebih cenderung untuk memodifikasi
Android OS untuk perangkat mereka, sehingga beberapa produsen memerlukan waktu
tambahan untuk menawarkan update. Cara paling aman untuk menjamin kalian selalu
mendapatkan update, adalah menggunakan perangkat yang asli dari Google, seperti
merk Nexus.
0 comments:
Post a Comment